Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ibrani 5:1
Bedanya nabi dengan imam adalah, jika nabi mewakili Tuhan untuk kita tetapi jika imam mewakili kita kepada Tuhan. Tuhan memilih Harun sebagi imam bukan Musa karena Musa tumbuh besar di dalam istana sehingga dia tidak dapat merasakan penderitaan dari perbudakan bangsa Israel. Imam harus dipilih dari antara kita supaya mengerti keadaan kita.
Tuhan Yesus turun ke dunia mengambil rupa seorang hamba untuk dapat merasakan penderitaan yang dialami oleh manusia bahkan dia merasakan penderitaan yang sangat luar biasa sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa kita.
Tuhan menilai kita bukan dari diri kita tetapi dari kesempurnaan Tuhan Yesus. Jadi seberapa sempurnanya Tuhan Yesus demikianlah Allah melihat kita seperti melihat Yesus. Jika Tuhan menilai kita berdasarkan diri kita, maka tidak ada harapan bagi kita. Karena tidak ada seorangpun di dunia ini yang sanggup untuk tidak berbuat dosa.
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 2 Korintus 8:9
Kita diberkati melalui kesempurnaan Tuhan Yesus. Dia rela menjadi miskin supaya didalam kemiskinanNya kita menjadi kaya. Tuhan ingin hidup kita diberkati supaya kita bisa menjadi berkat untuk orang lain.
Kotbah Dr. Med Firman Santoso di GBI House of Grace Bojong, Minggu 30 November 2014
|